INABAH KEPADA ALLAH
**
🎙Al-Imam Ibnul Qayyim al-Jauziyyah rahimahullah berkata:
“Al-Inaabah adalah ‘ukuuf (menetap, tekun, dan berpaling)nya hati kepada Allah ‘azza wa jalla seperti i’tikafnya badan di masjid, tidak berpisah darinya.
☝🏻Adapun hakikatnya yaitu:
▪Terpatrinya hati atas kecintaan kepada-Nya,
▪Berdzikir mengingat-Nya dengan penuh pemuliaan dan pengagungan,
▪Dan bersemayamnya anggota tubuh, intens di atas ketaatan kepada-Nya, dengan ikhlash untuk-Nya dan mutaba’ah(mengikuti dan meneladani) kepada Rasul-Nya shalallahu ‘alaihi wasallam.
🌻Siapa yang hatinya tidak menetap terpatri kepada Allah semata niscaya akan menetap hati itu kepada aneka rupa patung-patung berhala, sebagaimana perkataan imamnya hunafa’ (yaitu Nabiullah Ibrahim ‘alaihissalam) kepada kaumnya:
مَا هَذِهِ التَّمَاثِيلُ الَّتِي أَنتُمْ لَهَا عَاكِفُونَ ﴿٥٢﴾
_"Patung-patung apakah ini yang kamu tekun beribadat kepadanya?"_ Q.S. Al-Anbiyaa’ : 52.
📖 Al-Fawaaid, Ibnul Qayyim, hal. 237.
____________
🌻 قال ابن القيم الجوزية رحمه الله:
الإنابة : هي عكوف القلب على اللّه- عزّ و جل- كاعتكاف البدن في المسجد لا يفارقه،
وحقيقة ذلك:
- عكوف القلب على محبّته،
- وذكره بالإجلال والتّعظيم،
- وعكوف الجوارح على طاعته بالإخلاص له والمتابعة لرسوله،
❗ومن لم يعكف قلبه على اللّه وحده، عكف على التّماثيل المتنوّعة، كما قال إمام الحنفاء لقومه:
﴿ ما هذِهِ التَّماثِيلُ الَّتِي أَنْتُمْ لَها عاكِفُونَ ﴾
Alih bahasa: al Ustadz Abu Yahya al Maidany