PERBEDAAN DOA DENGAN SIFAT ALLAH DAN DOA KEPADA SIFAT-NYA
**
🎙Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih al-'Utsaimin rahimahullah berkata:
"Di sana ada perbedaan antara dua perkara tersebut.
◼Maka, seorang yang berdoa dengan sifat menjadikan sifat sebagai wasilah/ perantara, namun doa ditujukan kepada Allah 'Azza wa Jalla.
◼Sedangkan doa kepada sifat tidak menjadikannya wasilah, bahkan ia jadikan (sifat Allah) sebagai tujuan dan berdoa kepadanya, untuk sifat itu sendiri.
Misalnya, ia berucap:
يا قدرة الله اغفر لي
Ya kuasa Allah, ampunilah aku.
Atau ia berkata:
يا عزة الله انصريني.
Wahai keagungan/ kekuatan Allah, tolonglah aku.
👉🏻 Adapun jika ia berdoa:
اللهم بعزتك انصرني
Ya Allah, dengan keagungan-Mu Engkau tolonglah aku.
Atau:
أعوذ بكلماتك
Aku berlindung (kepada-Mu) dengan kalimat-Mu.
Atau yang semisalnya maka hal ini tidak mengapa. Sebab memohon perlindungan dengan kalimat-kalimat Allah maknanya agar Dia menjagamu dengan kalimat-kalimat-Nya.
Sehingga, antara dua perkara ini ada perbedaan.
❗Dan tidak masuk akal untuk seseorang berdoa lalu berucap : "Wahai keagungan/ kekuatan Allah, tolonglah aku" atau "Ya ampunan Allah, ampunilah aku".
☝🏻Oleh sebab ini, Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah menyebutkan ittifaq (kesepakatan ulama) bahwa doa kepada sifat itu Syirik Akbar."
📖 Fataawa 'ala ath-Thariiq fi Masaaila Mutanawwi'ah, al-'Utsaimin, hal. 40.
Alih bahasa: al Ustadz Abu Yahya al Maidany