KISAH PENDUDUK MADYAN
🌴🍃🌾 KISAH PENDUDUK MADYAN
Allah Subhanahu berfirman,
وَإِلَىٰ مَدْيَنَ أَخَاهُمْ شُعَيْبًا ۚ قَالَ يَا قَوْمِ اعْبُدُوا اللَّهَ مَا لَكُمْ مِنْ إِلَٰهٍ غَيْرُهُ ۖ وَلَا تَنْقُصُوا الْمِكْيَالَ وَالْمِيزَانَ ۚ إِنِّي أَرَاكُمْ بِخَيْرٍ وَإِنِّي أَخَافُ عَلَيْكُمْ عَذَابَ يَوْمٍ مُحِيطٍ
"Dan kepada (penduduk) Mad-yan (Kami utus) saudara mereka, Syu'aib. Ia berkata: "Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali bagimu tiada ilah (sesembahan yang berhak diibadahi) selain Dia. Dan janganlah kamu kurangi takaran dan timbangan, sesungguhnya aku melihat kamu dalam keadaan yang baik (mampu) dan sesungguhnya aku khawatir terhadapmu akan azab hari yang membinasakan (kiamat)." [Surah Hud: 84]
Menyekutukan Allah Subhanahu dengan sesuatu merupakan perbuatan tercela. Itulah perbuatan durhaka yang dilakukan penduduk Mad-yan, kaum Nabi Syu'aib 'alaissalam.
Tak hanya melakukan kesyirikan, kaum itu pun melakukan pula perbuatan curang. Mereka melakukan perbuatan mengurangi timbangan dan takaran. Mereka curang.
Akibat dari perbuatan yang sangat durhaka, Allah Subhanahu menimpakan siksa nan pedih kepada penduduk Mad-yan.
Ya, Allah, ya Rabb, sesungguhnya kami banyak melakukan perbuatan zalim, maka ampunilah kami dan berilah kami kekuatan untuk menunaikan ketaatan kepada-Mu.
✍️ al-Ustadz Abul Faruq Ayip Syafruddin حفظه الله
🌴🍃🌾🌴🍃🌾🌴🍃🌾🌴🍃