KISAH ANAK-ANAK BERPUASA ASYURA
▪️ ••┈┈✺ ﷽ ✺┈┈•• ▪️
Dari sahabat wanita mulia Ar-Rubayyi' binti Mu'awwidz bin Afra' radhiyallahu 'anha, ia berkisah,
📚 HR. Al-Bukhari, no. 1960 dan Muslim, no. 1136
Pada masa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, saat tiba hari Asyura, anak-anak pun dimotivasi untuk turut berpuasa. Mereka dilatih untuk berbuat ketaatan kepada Allah Ta'ala. Dilatih untuk mengamalkan perintah Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam.
Karenanya, ciptakan suasana menyenangkan bagi anak-anak saat mereka dilatih berpuasa. Sebagaimana tersirat dalam hadits di atas, anak-anak dibuatkan mainan dari bahan bulu. Fungsi mainan bisa digunakan untuk mengalihkan perhatian anak-anak dari meminta makan ke suasana lain.
Mainan hanya satu bentuk peraga untuk menciptakan suasana yang menyenangkan dan kondusif berpuasa.
Sungguh, menjadi tanggung jawab orang tua untuk menumbuhkan pada diri anak senang menunaikan ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya. Senang untuk berbuat kesalehan bagi diri dan orang lain.
Ya, Allah Rabb kami, karuniailah kami anak yang saleh, yang menjadi peneduh pandangan mata batin kami.
🌾🌴🍃🌾🌴🍃🌾🌴🍃🌾
✍️ Mutiara Faidah :
Al-Ustadz Ayip Syafruddin hafidzahullah
#faidah #ayat #hadits #tafsir
•••┈••••○❁ 🌺 ❁○••••┈•••
Dari sahabat wanita mulia Ar-Rubayyi' binti Mu'awwidz bin Afra' radhiyallahu 'anha, ia berkisah,
أََرْسَلَ النَّبيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ غَدَاةَ عَاشُوْرَاءَ إِلَى قُرَى الأَنْصَارِ: مَنْ أصْبَحَ مُفْطِرًا، فَلْيُتِمَّ بَقِيَّةَ يَوْمِهِ، وَمَنْ أَصْبَحَ صَائِمًا، فَليَصُمْ. قَالَتْ: فَكُنَّا نَصُوْمُهُ بَعْدُ، ونُصَوِّمُ صِبْيَانَنَا، وَنَجْعَلُ لَهُمُ اللُّعْبَةَ مِنَ العِهْنِ، فَإِِذَا بَكَى أحَدُهُمْ علَى الطَّعَامِ، أعْطَيْنَاهُ ذَاكَ حتَّى يَكُوْنَ عِنْدَ الإفْطَارِ.
"Saat pagi hari Asyura', Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mengutus seseorang ke satu perkampungan Al-Anshar. Utusan itu menyampaikan, 'Barangsiapa yang pagi hari tidak berpuasa, hendaklah menyempurnakan (puasa) pada sisa harinya. Barangsiapa pagi hari telah berpuasa, maka lanjutkan puasanya.'
Ar-Rubayyi' pun mengatakan, 'Maka, kami pun berpuasa setelah itu. Anak-anak kami pun turut berpuasa. Kami buatkan mainan dari bahan bulu untuk anak-anak kami. Apabila satu dari anak-anak itu menangis lantaran ingin makan, kami berikan mainan itu kepadanya. Keadaan ini berlangsung hingga tiba waktu berbuka.'"
📚 HR. Al-Bukhari, no. 1960 dan Muslim, no. 1136
Pada masa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, saat tiba hari Asyura, anak-anak pun dimotivasi untuk turut berpuasa. Mereka dilatih untuk berbuat ketaatan kepada Allah Ta'ala. Dilatih untuk mengamalkan perintah Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam.
Karenanya, ciptakan suasana menyenangkan bagi anak-anak saat mereka dilatih berpuasa. Sebagaimana tersirat dalam hadits di atas, anak-anak dibuatkan mainan dari bahan bulu. Fungsi mainan bisa digunakan untuk mengalihkan perhatian anak-anak dari meminta makan ke suasana lain.
Mainan hanya satu bentuk peraga untuk menciptakan suasana yang menyenangkan dan kondusif berpuasa.
Sungguh, menjadi tanggung jawab orang tua untuk menumbuhkan pada diri anak senang menunaikan ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya. Senang untuk berbuat kesalehan bagi diri dan orang lain.
Ya, Allah Rabb kami, karuniailah kami anak yang saleh, yang menjadi peneduh pandangan mata batin kami.
🌾🌴🍃🌾🌴🍃🌾🌴🍃🌾
✍️ Mutiara Faidah :
Al-Ustadz Ayip Syafruddin hafidzahullah
#faidah #ayat #hadits #tafsir
•••┈••••○❁ 🌺 ❁○••••┈•••