TANGGAP DENGAN KEADAAN

▪️ ••┈┈✺ ﷽ ✺┈┈•• ▪️

Dari sahabat Abu Qatadah radhiyallahu 'anhu, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,

إِنِِّي لَأَقُوْمُ إِلَى الصَّلَاةِ وَأَنَا أُرِيْدُ أَنْ أُطَوِّلَ فِيْهَا ، فَأَسْمَعُ بُكَاءَ الصَّبِيِّ فَأَتَجَوَّزُ كَرَاهِيَةَ أَنْ أَشُقَّ عَلَى أُمِّهِ

"Sesungguhnya saya hendak menunaikan shalat. Saya menghendaki shalat dengan durasi yang lama. Maka, tatkala itu saya mendengar tangis seorang anak. Saya pun memendekkan durasi shalat, khawatir ibu (dari anak yang menangis itu) merasa susah gelisah."


📚  HR. Abu Dawud.
Lihat Shahih Abu Dawud, no. 789.

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam merupakan sosok pribadi nan luhur. Cerdas menyikapi situasi yang berkembang. Bersikap peduli dan tanggap dengan keadaan di sekitarnya.

Tatkala keinginan beliau untuk shalat dengan bacaan yang panjang hendak dilakukan, namun saat mendengar anak kecil menangis, beliau pun langsung mengubah keinginannya. Beliau memperpendek durasi waktu shalat. Bacaan shalat pun dipilih yang tidak panjang. Shalat pun menjadi singkat. Kenapa? Beliau tak menghendaki susah gelisah menghinggapi sang ibu yang ditangisi anaknya. Itulah sikap rahmah (kasih sayang) dari Nabi shallallahu alaihi wa sallam terhadap umatnya.

Shalat adalah ibadah nan teramat agung dan mulia. Namun, beliau urungkan keinginan untuk melakukan shalat lebih lama lantaran mendengar tangis sang anak. Beliau peduli dan tanggap dengan situasi yang ada. Mengerti apa yang seharusnya dilakukan. Allahu a'lam.

Semoga Allah Ta'ala menganugerahkan kepada kita akhlak mulia, peduli terhadap sesama dan senantiasa suka menunaikan ibadah.

🌾🍃🌴🌾🍃🌴🌾🍃🌴🍃🌾

✍️ Mutiara Faidah :
Al-Ustadz Ayip Syafruddin hafidzahullah

#faidah #ayat #hadits #tafsir

•••┈••••○❁ 🌺 ❁○••••┈•••
Posting Komentar